Bayar Hutang Rindu



Rabu, 1 February 2017

Kepada rindu yang mengubah separuh rembulan
Hari ini kita bertemu dalam suasana yang menyejukkan
Entah berapa bulan aku tak pernah melihat mu lagi
Semenjak takdir membawa kita pada dua kota yang berbeda
Tak ada lagi sosok yang seperti dulu
Tak ada lagi pak tua yang rewel itu
Bahkan dimasa terakhir kita diberi waktu untuk bertegur sapa
Salah satu bahkan keduanya tak mampu melawan kekuatan gengsinya
Tak mengapa kini kau tak seperti dulu
Kini kau telah menemukan jati dirimu yang hilang seperti yang kau katakan dahulu
Aku masih sama seperti saat awal menunggu
Pergilah seajuh mana angin membawa mu
Berlarilah hingga sejauh apapun jarak yang  kau tempuh
Ku harap kau masih memiliki ingatan yang kuat
hingga kita tak pernah bisa berjumpa untuk waktu yang lama
Bahkan hingga nanti kau menua dan terkubur bersama segalanya
Hari ini kau telah membayar janji itu
Bertemu lagi sesaat setalah perjalanan yang panjang ini
Kau tak banyak berubah sejauh apa yang kau tahu
Disaat hari pertemuan itu tiba, seketika itu aku harus kembali ke ibu kota
Sesingkat ini kah kita bertemu ?
Bahkan tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal lewat sang alam
Ku kira masih ada rindu yang diam terbelenggu
Terpasung gengsi dan ketakutan yang mendalam
Duhai engkau si tua yang tak pernah mengeluh
Sampai bertemu lagi pada musim yang berbeda
Ku harap masih bisa melihat gugus pasir disemanjung pantai suatu saat nanti
Bersama deru ombak dan untaian angin yang menusuk raga
Diatas nyiur dan terik yang tak ingin menjadi buta
Hingga tawa dan segalanya berbaur menjadi asa yang telah mati

(Janganlah berhenti sampai disini)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kinang Kilaras

Aku dan Yogyakarta

Maaf Membuatmu Kecewa