Anak Seni juga Bisa Nulis
Sebuah Kontribusi untuk Peradaban Indonesia
Oleh: Arbi Ntan Era Komala
"Esai ini ditulis untuk mengikuti ajang Pekan Sastra Indonesia 2017"
Hallo Readers, jadi pada kesempatan kali ini gue mau share mengenai esai gue yang satu ini yang alhamdulillah mendapat peringkat terbaik II pada ajang tersebut. so far gue bangga, tapi gue kecewa belum bisa ngalahin yang di peringkat I, nah hal-hal yang seperti ini yang selalu memacu saya untuk tidak berpuas diri dan selalu lapar akan banyak hal di dunia kepenulisan. gue pada akhirnya pelan-pelan bisa membuktikan kedunia luar bahwa anak seni juga bisa nulis coy, ga cuma bisa nari-nari doang karena gue anak pendidikan seni tari ya.
di bawah ini ada foto gue setelah pembagian hadiah bersama salah seorang mahasiswa sastra indonesia yang asalnya sama kaya gue dari Kepri, dan kalian bisa lihat daat itu dia lagi menang di banyak kategori perlombaan. and I so proud of he.
selamat membaca esai gue, dan jangan lupa untuk memberi masukan untuk refleksi diri yang lebih baik lagi. Thank You !!
Sosok pemuda
memiliki peran yang sangat penting dalam pergolakan sejarah. Dalam setiap
pergantian peradaban, dibelakangnya selalu ada “darah muda” yang mempelopori
setiap perubahannya. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang mengalami
pergolakan sejarah berkali-kali dalam periode peradabannya. Sejak Indonesia
masih belum berbentuk negara republik, atau saat negeri ini masih menganut
sistem pemerintahan kerajaan, sudah ada sosok muda usia yang mempengaruhi
pergolakan zaman. Sebutlah nama raja Hayam Wuruk, yang pada masa usia 16 tahun
sudah menduduki tahta Majapahit. Di bawah kepemimpinannya pada saat itulah,
Indonesia yang kala itu masih dikenal dengan sebutan Nusantara atau “Nuswantoro” menjadi negeri yang
disegani oleh bangsa-bangsa dari belahan dunia.
Perubahan untuk
Indonesia yang lebih sejatinya adalah dambaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Karena kita pasti sudah jengah dengan keadaan yang selalu terpuruk sampai hari
ini. Bangsa Indonesia katanya sudah merdeka tetapi belum merdeka dari keadilan
karena jabatan dan kepentingan yang telah menghancurkan tiang dan fondasi
keadilan di negeri ini. Bangsa Indonesia katanya Negara yang kaya tetapi untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya saja justru harus impor dari negara orang. Bangsa
Indonesia katanya bangsa yang makmur tapi rakyatnya hidup dalam penderitaan dan
kekurangan serta terhimpit dalam tekanan ekonomi. Dan katanya bangsa Indonesia
sekali lagi sudah merdeka, tetapi bangsa ini masih belum merdeka dari
kebodohan. Kebodohan yang bukan saja karena tidak mendapat pendidikan tetapi
juga kebodohan moral yang membuat pribadi – pribadi yang kehilangan etika dalam
peradaban.
Untuk mewujudkan
suatu perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik, maka bangsa Indonesia
membutuhkan suatu generasi perubahan bukan lagi generasi penerus. Generasi
perubahan merupakan generasi dengan intelektualitas yang tinggi serta memiliki
akhlak, moral, dan integritas yang baik. Generasi perubahan adalah generasi
yang mampu membawa reformasi dan menumbangkan segala keterpurukan dan kekuasaan
yang berdasarkan kepentingan pribadi. Generasi perubahan akan mampu menjadikan
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih terhormat di jajaran dunia
mancanegara. Dalam persaingan dunia global yang dekat akan kehancuran, mampukah
kita sebegai pemuda Indonesia yang kini menjadi ujung pundak perubahan
memberikan sebuah strategi signifikan dalam menjawab permasalahan bangsa ini ?
Berdasarkan data
stastik yang diumumkan Badan Riset Populasi Nasional Prancis menunjukan, jumlah
penduduk global mencapai 6,8 miliar pada tahun 2005, dan diperkirakan jumlahnya
akan menerobos 7 miliar pada tahun 2012 hingga 2013. Dari kira-kira 365 ribu
orang yang dilahirkan setiap hari diseluruh dunia, diataranya 27% dilahirkan di
Indonesia. Semakin padatnya penduduk dunia membuat persaingan hidup menjadi
semakin ketat. Generasi masa sekarang harus berjuang mati-matian hanya untuk
bertahan hidup. Lapangan pekerjaan juga sedemikan sulit. Padatnya penduduk juga
mengakibatkan kemiskinan semakin merajalela.
Human Development Index (HDI) Indonesia yang dibentuk oleh United Nation Development Programme (UNDP) tahun 2005 menempatkan
Indonesia pada peringkat 110 dari 177 negera yang diukur dari index pendidikan,
index kesehatan, dan index perekonomian. Dari data kemiskinan, data korupsi,
data Human Development Index indonesai kalau dibuat grafik dalam 15 tahun
terakhir ini akan membentuk grafik yang abnormal. Garis grafik ini berada pada
posisi menurun secara terus menerus yang menyebabkan terjadinya keterpurukan
bangsa saat ini.
Demi menjawab
berbagai tantangan zaman tersebut, kaum muda harus benar-benar serius dalam
mempersiapkan diri. Kita sebagai pemuda Indonesia harus bertindak untuk
membangun kapasitas diri sebaik mungkin, membangun kepekaan sosial di
lingkungan sekitar dengan memupuk sikap strong
leadership yang mampu secara perlahan mengurangi semua persoalan yang
menimpa bangsa ini.
Salah satu hal
besar yang ingin saya lakukan sebagai salah satu dari sekian pemuda penggerak
perubahan untuk Indonesia di masa depan yang lebih baik adalah ingin mendirikan
lembaga pembelajaran yang dapat mengakses wilayah pedalaman Indonesia. Sampai
saat ini kondisi pendidikan di wilayah pedalaman masih sangat memprihatinkan.
Para peserta didik harus berjuang untuk mencapai ke tempat mereka sekolah.
Tidak sampai disitu himpitan ekonomi yang mereka rasakan juga menjadi beban
tersendiri. Dan yang lebih ironis adalah kurangnya tenaga pengajar yang mumpuni
juga menjadi hambatan yang krusial bagi pengembangan pendidikan di wilayah
pedalaman.
Dengan mendirikan
lembaga pembelajaran yang didukung oleh tenaga – tenaga pengajar yang
berdedikasi pada negeri ini, maka hal tersebut akan mengugurkan sedikit demi
sedikit keterpurukan yang menjadi problematika bangsa ini. Dari hal kecil ini
nantinya akan tumbuh tunas – tunas bangsa dari pedalaman yang kelak akan
menjadi insan baru Indonesia yang cerdas dan memiliki intelektualitas tinggi
demi membangun peradaban Indonesia kedepannya.
Sebagai pemuda
yang ingin melepaskan Indonesia dari persoalan-persoalan yang tumpang tindih
ini, sudah semestinya siap untuk memberikan kontribusi yang utuh dalam segala
bentuk pengabdiannya. Pemuda memang memiliki peran yang sangat sentral dalam
setiap gerak perubahan zaman. Di tangan kaum mudalah alur peradaban akan bergerak,
menjadi lebih baik atau malah semakin meburuk. Dalam hal ini kontribusi kita
sangatlah berharga karena memiliki nilai tersendiri yang membanggakan bagi
bangsa ini kelak. Bersama jiwa rasa cinta Tanah Air yang kuat memberikan
pengaruh postif terhadap stabilitas peradabaan yang mumpuni.
Kiprah kalangan
muda diyakini memiliki posisi yang sangat strategis dalam mengawal setiap
perubahan yang terjadi di negara kepulauan ini. Selain dikenal sebagai sosok
yang memiliki semangat muda, sifat kritis, juga relativ bersih dari berbagai
kepentingan vested interest. Maka hal
ini tidak menjadi berlebihan bila kemudian menyebut gerakan kaum muda dalam
kontribusinya membangun negeri sebagai gerakan moral (moral force) yang signifikan. Kontribusi pemuda ini mengarah pada
kelompok-kelompok masyarakat yang ada dalam fase usia paling dinamis, yang membentuk
identitas yang melekat dalam dirinya merupakan hasil pergulatan dari ragam
identitas yang memberi warna tersendiri dalam proses pembentukannya.
Pada akhirnya
suatu pengabdian untuk Indonesia yang lebih baik adalah harapan dan kebahagiaan
terselubung yang ingin dicapai. teringat pada pesan salah satu pejuang
kemerdekaan yang menyatakan bahwa Indonesia harus mencapai kemerdekaan
selanjutnya yang berarti kemerdekaan yang sesungguhnya. Dalam hal ini
pengabdian yang nantinya dilakukan adalah ketulusan dengan didasarkan rasa
cinta Tanah Air yang mendalam. Kecintaan pada Tanah Air-lah yang akan membuat
bangsa Indonesia lebih baik di masa yang akan datang.
Dengan demikian
kaum muda harus menyadari bahwa di tengah keruwetan yang saat ini melanda
bangsa Indonesia, dibutuhkan kapabilitas yang cukup untuk mengambil alih
tongkat estafet kepemimpinan yang nantinya akan mengendalikan kemana perginya
bangsa ini kedepannya. Kapabilitas yang dimiliki, baik dari segi intelektual
maupun kematangan emosi harus terus diasah sehingga mampu meningkatkan kepekaan
sosial terhadap khalayak umum. Kontribusi yang kita berikan sebagai pemuda
bangsa Indonesia ini haruslah menjadikan Indonesia gemilang dalam untaian
harmoni perjuangan untuk mengangkat derajat bangsa ini dari keterpurukan yang
mendalam.
Jika kapabilitas
yang dimiliki kaum muda dalam kontribusi membangun peradaban Indonesia sudah
cukup layak untuk dibanggakan, maka pastilah genarasi tua akan memberi jalan
agar kaum muda mengabdi seutuhnya kepada negeri ini. Takan ada lagi penghalang
yang meruntuhkan serta permasalahan yang mengurung Indonesia tenggelam dalam
peradaban.

Komentar
Posting Komentar