Aku dan Yogyakarta
![]() |
(Aku dan Yogyakarta) |
Capek dan Bosan itu adalah kesan Pertama ku sampe di Yogyakarta
Bertemu orang-orang dari Latar dan Watak yang beraneka ragam
Aku Denny, Aku Masli, Aku Sharim, Aku Abdul, Aku Renata, semua orang berjaba tangan sambil menyebutkan namanya.
Yogya, Makasar, Bekasi, Jakarta, Bandung, Aceh, hampir seluruh daerah tersebut saat itu
Diam, Senyum, Manis, dan aku mendengar namanya Himanda
Waktu itu aku harap kita satu kamar agar kenal lebih dekat
namun durjana mempertemukan ku dengan mereka yang sama sekali tak sejalan
ku pikir waktu itu bukan kamar, kurasa berat mengatakannya
yang satu Yogya rasa Medan, yang satu tua dan banyak bual, yang satu pamer dan berkesan, dan yang terakhir gondrong, menakutkan, dan kalau bicara aku seperti tuli karena logatnya yang aneh.
ada teka-teki tertempel di dinding yang hingga sampai saat ini tak bisa kupecahkan
“Anggota Pementor Surya Ramadhan Bengkulu 2017” itu teka-teki yang kudapat
![]() |
(Senyumin aja shay) |
Hari Pertama (Dia) :
Terkesan dengan Orang-Orang hebat disana
Mereka semua yang ku liat di ruang aula pada hari itu pasti agen perubahan
Kita berkenalan lebih jauh kepada siapapun
Aku terpesona waktu itu Melihat diatas panggung pada pembaca puisi berdasi Merah
menjelang senja, semua baik-baik saja, bahkan sesuai apa yang aku pikirkan tentang dunia luar
kali ini ada seorang anak SMA berkata “Aku Ingin Lolos SBMPTN di Universitas Negeri Jakarta, itu mimpiku, Jurusan Management Ekonomi”
Aku Tersenyum tak fokus pada lesung pipi nya dan berkata “Semoga Kita Bertemu Disana”
Malam itu menguras tenaga, kondisi lelah dan mata kantuk, raga yang kosong dan pikiran yang tentang kasur, hingga tak dihiraukan layar di depan panggung
hari itu Ditutup dengan Selamat Beristirahat dan Jangan Lupa Bangun pukul lima (05:00)
![]() |
(Aku dan Kampus Hijau) |
Hari Kedua (Pasukan Kampus Hijau ) :
Tiada waktu berhenti mendengar materi seminar yang teramat berarti itu.
Pematerinya sampai beragam, asik, humoris, hingga membosankan
Ilmu Baru, Teman Baru, hingga perasaan yang menjadi Baru
semua orang beradu dengan prestasi dan kesombongan masing-masing
impian-impian kecil hingga yang luar biasa dan menjengkelkan
hari ini kita berbagi banyak hal tentang impian
kita harus mempunyai mimpi yang diatas rata-rata
“Gantunglah cita-citamu lebih tinggi dari bulan dan bintang, kalau kamu gagal kamu akan jatuh diantara bintang-bintang”
mimpi mereka semua menginspirasi, sampai aku lupa caranya bermimpi
pada malam itu semua harus membuat mimpi dan berteriak pada mimpinya masing-masing hingga Yogyakarta mentertawakan mimpi-mimpi tsb.
Hari yang padat, dan terjadwal, tak punya sedikit ruang untuk bergombal
saat itu di meja makan yang sama, aku tahu nama mu Tamal, Muhammad Tamal Sembiring, si pembaca puisi berdasi merah
![]() |
(Pentas Seni Baladewa pake cerita Sulawesi yang judulnya panjang) |
Hari Ketiga (Baladewa Istimewa) :
aku rasa kita Keluarga
aku suka ada diantara kalian
aku terkesan dengan segalanya tentang kalian
Raja, Pengawal, Rakyat Jelata, Dayang centil, Pembaca Puisi, Narator, dan semua bahkan yang tak terlibat.
kalau saja ada yang lebih berkesan pada malam itu yang tak lebih dari kalian.
sampai pada waktunya yang kita perjuangkan tak berarti apa-apa
bahkan Yogyakarta pada saat itu membawaku pada artinya hal yang berharga
semua tentang kalian yang aku habiskan malam itu
bahkan ku harap sehari menjadi 360 jam bukan 24 jam
anehnya rasaku tak pernah mengeluh
walau ada dongkol kepada egois yang ku turuti
iri ku dari sisi lain terhadap rumput tetangga yang lebih mempesona
aku tak ingin kalian tahu aku bahagia sepenuhnya
bahkan aku yakin kita semua memang Baladewa
![]() |
(Baladewa Tukar Kado be like) |
Hari Terakhir (Perpisahan) :
Sepasang sandal jepit bertulis Yogyakarta
Kalian membawaku pada dunia baru yang berbeda
ketawa, ketawa, ketawa
bahkan ketika kita menjadi yang terbaik dinatara orang-orang yang tak tahu kita terbaik
![]() |
(Baladewa as Best Fasilitator Group dan Group Terkompak 2017) |
rasa syukur terhadap apa yangkita miliki saat itu
aku berharap kita akan bertemu di lain waktu
tiba waktunya untuk kita tak akan merasa sedang menyatu
Boroburur menjadi saksi bahwa kita akan selalu menjadi Baladewa
meski dinginnya hujan yang menyerang kita waktu itu
aku suka melihat segalanya waktu itu
semua orang menggunkan jas hujang warna, warni seperti pinguin di kutub sana
hingga tiba waktu satu persatu mulai mengucapkan selamat jalan
bolahkah ku minta hari itu tak pernah berakhir
bolahkan ku mohon malam itu tak pernah muncul
kita mulai kembali ke dunia kita sendiri-sendiri, menjadi sibuk dengan kehidupan yang sesungguhnya
untuk itu aku suka pada Yogyakarta, aku cinta pada cerita yang ada pada Yogyakarta, aku ingin kembali lagi suatu hari ke Yogyakarta
Aku berkhianat pada hati ku untuk Yogyakarta
![]() |
(Semoga kau bisa menebak yang mana Himanda) |
Komentar
Posting Komentar