Sang Pendusta

(Teluk Sebong:2017)

Dalam Jenuh aku meratap senja dan bertanya
“Dimana Aku Harus Berhenti ?”
Sendu Mendayung hingga tangisku tak tersisa
Ragu menyelimuti dan membuatku seolah gila
Semua orang bertanya arah mana yang benar kepada ku
Aku salah dan semua orang pun tersesat
Bumi dan langit menjauh dari ku
Aku bodoh, buta, tuli, kacau
Aku tenggelam dalam kekacauan yang membungkam
Sejauh semua orang pergi dan mempertahankan harga diri
Aku masih bertahan memperjuangan yang tak pernah menghargai
Aku buta karena tak memihak pada mentari
Aku tuli karena tak menyahut rintik hujan
Aku lumpuh yang di kuasai nafsu dalam rasa bersalah
Kini nafas ku hanya di ujung rogga hidung
Semua yang ku perjuangkan tak lagi ada di ujung dahi
Jika memang hal terbaik datang di akhir senja
Ku harap luka tak pernah kembali
Kepada mimpi-mimpi yang pernah ku harap tak pergi
Kau sebut aku sang pendusta diri
Berjuang sendiri meski gagal berulang kali
Bertahan disini meski engkau tak pernah kembali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kinang Kilaras

Purnama Dilangit Jayakarta

Bersyukur Atau Tidak Sama Sekali